Senin, 22 April 2013

Kebahagiaan seorang gadis untuk keluarga



mengisahkan seorang gadis yang rela berkorban dan mendedikasikan waktunya demi kebahagiaan keluarganya.

Sore itu Lila sedang memasak untuk keluarga. Sebagai putri tunggal dari tiga bersaudara Lila menggantikan peran ibunya. Setiap pagi dan sore Lila menggantikan ibunya untuk memasak. Lila memang dikenal sebagai sosok putri yang baik. Tidak hanya dimata keluarganya, tetapi dimata masyarakat. Lila sangat peduli terhadap adik dan kakaknya, perhatian terhadap ibunya dan selalu mendo'akan bapaknya yang sebulan lalu telah pulang ke rahmatullah.

Selain menggantikan peran ibunya sebagai ibu rumah tangga, Lila juga mau mengurusi keperluan adiknya yang masih berusia 8 tahun. Lila menyucikan baju adiknya, menemaninya belajar dan tidak jarang uang yang dia tabung rela diberikan untuk adiknya. Kakak Lila yang bekerja sebagai karyawan diperusahaan swasta dengan gaji bulanan yang masih kecil memang tidak mampu membantu ekonomi keluarga. Lila rela meninggalkan masa-masa remajanya demi kesejahteraan keluarganya, terutama adiknya yang baru berusia 8 tahun.

Selesai memasak, Lila dipanggil oleh ibunya. Lil..! Ya bu, ada apa? Sudah selesai masaknya? Sudah bu, ibu perlu apa? Nggak ada Lil, coba kamu kesini ibu mau ngomong sama kamu. Ada apa bu? Lil, kamu memang sangat dibutuhkan adik kamu karena ibu memang sudah tua. Kamu banyak menghabiskan waktumu untuk mengurusi adik kamu. Lil, ibu tau kamu sekarang menjadi tumpuan keluarga terutama adik kamu. Tapi, ibu tidak ingin kamu mengorbankan masa depan kamu demi adik kamu. Saya nggak mengorbankan masa depan saya demi adik bu. Saya hanya menunggu waktu yang tepat. Bagaimana mungkin saya mau melanjutkan pendidikan sekarang dan meninggalkan adik sementara dia masih sangat membutuhkan saya. Tenang bu, ibu tidak usah mengkhawatirkan saya. Baiklah, ibu hanya mengingatkan karena ibu tidak ingin kamu kehilangan impian kamu.

Lila merupakan gadis yang pintar sewaktu masih duduk dibangku sekolah. Sewaktu masih di SMA Lila sering dimintai tolong oleh teman-temannya untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Lila sebenarnya telah direkomendasikan oleh dewan guru untuk mendapatkan beasiswa melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Namun, kepeduliannya yang begitu tinggi terhadap kondisi keluarga terutama adiknya yang sangat membutuhkannya Lila memutuskan untuk menunda niatannya untuk melanjutkan pendidikan diperguruan tinggi sampai adiknya tumbuh dewasa.

Sebuah contoh, kepribadian seorang gadis yang patut untuk kita contoh. Lila bisa saja terbang setinggi langit. Namun, dia memprioritaskan keluarganya lebih dari segalanya.

Demikian cerpen yang mengisahkan seorang gadis dengan dedikasi tinggi terhadap keluarganya. Semoga dapat mengilhami kita dan menjadikan kita sebagai pribadi yang terus menjadi lebih baik.